Rabu, 04 April 2012

desain organisasi formal


Desain  Organisasi Formal

Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Struktur, meskipun hanya menyajikan kerangka, merupakan subsistem penting dalam sistem organisasi formal.
            Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas berbagai alasan mengapa orang-orang membentuk atau bergabung dengan suatu organisasi ,Alasan pokok adalah untuk mencapai tujuan-tujuan secara bersama,dimana mereka tidak dapat mencapainya sendiri ,atau lebih efektif bila dicapai bersama .Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “Kendaraan” untuk mencapai tempat tujuan secara bersama,organisasi Formal adalah Sistem Kegiatan yang terkoordanisasi dari sekelompok ornang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.

DESAIN STRUKTURAL ORGANISASI FORMAL.

Struktur organisasi formal disusun adalah utuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif.organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya,tanpa tujuan organisasi tidak mungkin membuat perencanaan,dan bila organisasi tidak memiliki perencanaan maka tak akan ada ketentuan tentang jalanya organisasi,tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya.
Struktur organisasi formal mempunyai 2 muka :
1.      Model Struktur ,dimana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi.
2.      Dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menetukan kegiatan-kegiatan dan hubugan-hubungannyang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan.
Sebelum kita membahas dua muka struktur ini ,terlebih dahulu akan dibicarakan variabel-variabel kunci yang akan menentukan desain struktural organisasi,yaitu :
1.      Strategi Organisasi.
2.      Lingkungan yang melingkupinya.
3.      Teknologi yang digunakan.
4.      Orng-orang yang terlibat dalam organisasi.

STARTEGI DAN STRUKTUR.

            Hubungan erat antar Strategi dan struktur organisasi pertama kali dijelaskan oleh Chandler dalam studinya dibeberapa perusahaan besar diamerika ,setelah menganalisa sejarah perkembngan perusahaan-perusahaan seperti General Motors, Du Pont, Standard Oil dan Sears.
            Dalam pemilihan suatu strategi – dan struktur untuk mengimplementasikan para manajer harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.hubungan antara strategi,struktur dan linkungan dapat dipandang dari dua perspektif utama .
            Seperti kita ketahui ,strategi organisasi dipengaruhi oleh beberapa kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternalnya : berbagai tujuan , nilai dan kepercayaan para anggota ( terutama manejemen puncak ),strategi unu pada giliranya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasan sebagai berikut:
1.      Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional ,yang merupakan basis pokok bagi desain organisasi . sebagai contoh kegiatan-kegiatan dengan kreativitas dan kebutuhan teknis sangat tinggi mungkin memerlukan desain organisasi tipe matriks/
2.      Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dan hal ini selanjutnya mempengaruhi struktur yang sesuai.
3.      Strategi menentukan lingkungan spesifik dimana organisasi akan beroperasi ,ini juga mempengaruhi struktur.

LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN STRUKTUR.

            Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasi secara terperinci kita perlu membedakan tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
1.      Lingkungan Stabil,yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau tiba-tiba ,beberapa ciri lingkungan ini antara lain ,perubahan = perubahan produk tidak sering terjadi ,modifikasi-modifikasi dapat direncanakan dengan baik.
2.      Lingkungan Berubah,( Changing environment )  , yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang yang telah disebut diatas.
3.      Lingkungan Bergejolak,( Turbulent environment ) ,bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran hukum sering diganti , kemajuan teknologi merubah secara drastis desain produk dan metoda-metoda produksi,organisasi ada dalam lingkungan bergejolak .
Burns dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil ,sedangkan sistem organik paling sesuai untuk lingkungan bergejolak .
Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspeaisasi ,berbagai sasaran dan wewenang untuk setiap individu dan sub unit ditentukan sepenuhnya oleh para manajer atas kekuasaan organisasi mengikuti rantai perintah birokratik klasik yang telah dibahas dimuka.
Dalam Sistem organik,individu – individu lebih cenderung berkerja dalam suatu kelompok daripada berkerja sendiri,para anggota berkomunikasi dengan semua tingkatan organisasi untuk mendapatkan informasi dan saran.
Disamping itu organisasi – organisasi tinggi dalam kedua tipe lingkungan mempunyai derajat integrasi lebih tinggi daripada organisasi – organisasi berprestasi rendah,berbagai organisasi yang sukses dengan derajat perbedaan tinggi biasanya dapat mengintegrasikan operasi-operasinya secara efektif dengan pengunaan berbagai mekanisme pengintegrasian ,seperti satuan tugas khusus dan panitia ( Commitee ) .

TEKNOLOGI DAN STRUKTUR.

           Menurut Woodward atas dasar hasil studi nya ,ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Semakin Kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen ,dengan kata lain teknologi yangkompleks menyebabkan struktur organisasi berbentuk ‘Tall’ dan memerlukan derajat supervisi dan koordinasi yang lebih besar.
2.      Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit kemassa dan kemudian turun dari produksi massa keproses ,para karyawan tingkatan bawah dalam perusahaan-perusahaan produksi unit dan proses cenderung melakukan pekerjaan.
Menurut Herbert G. Hicks, kedua ekstrem berisikan suatu kontinum tipe-tipe keorganisasian seperti ditunjukkan pada gambar yang para pembaca akan download diatas (Hicks, 1972:6)

Sebuah organisasi formal memiliki strukstur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran, dan melalui apa komunikasi berlangsung.

Organisasi-organisasiformal menunjukkan tugas-tugas terspesikfikasi bagi masing-masinganggotanya. Hierarki sasaran-sasaran organisasi-organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasyarat-prasyarat lainnya terurutkan dengan baik dan terkendali.

sumber : http://gustriphenomg3.blogspot.com/2011/03/desain-dan-struktur-organisasi-formal.html
            http://nandagunadarmablogspotcom.blogspot.com/2011/04/desain-organisasi-formal.html 
            http://www.manajemenn.web.id/2011/12/organisasi-formal.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar